Mitsui Leasing Terapkan ISO 27001:2013-Prioritaskan Keamanan Informasi dan Kepercayaan Publik
Jakarta – Keamanan Informasi menjadi salah satu isu yang marak menyerang publik maupun instansi pengguna jaringan digital. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, telah terjadi 35 kasus kebocoran data pada instansi pemerintah dan perusahaan di Indonesia sejak periode Januari – Juni 2023. Padahal, memiliki keamanan informasi yang baik dapat menentukan kepercayaan publik terhadap Badan tertentu.
Untuk itu, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia turut mendukung dan menerapkan standar ISO 27001. ISO 27001 merupakan standar yang diakui secara internasional untuk mengatur sistem manajemen keamanan informasi. Tujuan dari standar ini adalah untuk melindungi dan mempertahankan keamanan informasi, termasuk aspek kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. Penerapan ISO 27001 juga telah diatur oleh pemerintah dalam UU ITE dan Permenkominfo No. 4 Tahun 2006. Adapun standar yang dibuat pada tahun 2013 ini telah dipersiapkan agar relevan dan sesuai dengan perkembangan ancaman keamanan teknologi terkini.
PT Mitsui Leasing mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 pada 13 Juni 2023. Untuk mendapatkannya, Perusahaan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh CBQA Global Indonesia, lembaga sertifikasi untuk perusahaan nasional maupun internasional. Beberapa syaratnya antara lain: harus memiliki unit khusus yang mengurus Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), mengimplementasikan tertib administrasi dokumen SOP perusahaan, serta pemenuhan hal-hal teknis dokumentasi dan perlindungan data lainnya. Penting bagi Perusahaan untuk menerapkan standar ini, terutama karena banyak informasi yang didapat dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mengandung data pribadi.
“Sertifikasinya berlaku sampai 2026, tapi setiap tahun akan terus dievaluasi. Jadi standar harus selalu dijaga dan terus ditingkatkan keamanannya.” sebut Bapak Gunawan Liem, Wakil Kepala Divisi SIT PT Mitsui Leasing.
Dengan menerapkan ISO 27001, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia berharap agar dapat terus melindungi data pelanggan serta mencegah bahaya terjadinya kebocoran informasi yang dapat merugikan pihak perusahaan. Ke depannya, standar ini dapat menjadi fondasi dalam mempersiapkan Perusahaan ketika menjalankan UU Perlindungan Data Pribadi.