Home

Berita Terkini


30 June 2016
10 Tips Untuk Berkendara Efisien

Harga bahan bakar saat ini memang fluktuatif. Apalagi pemerintah Indonesia secara bertahap akan mencabut subsidi untuk bahan bakar minyak. Tujuannya tentu pada efisiensi anggaran negara, namun ada hal yang lebih penting. Bahan bakar minyak yang saat ini kita gunakan, yang berasal dari fosil, tak lama lagi akan habis.

 

Pabrikan mobil pun sadar akan hal ini dan merancang mobilnya dengan ragam teknologi yang dapat membuat mesin andal mengolah bahan bakar. Bahkan untuk mobil yang harganya murah sekalipun, ada saja pabrikan yang sadar akan hal ini dan menghadirkan fitur penjaga efisiensi.

 

Namun itu dari sudut pandang kendaraan. Sebagai pengemudi kendaraan, Anda juga bisa berkontribusi menjaga efisiensi bahan bakar. Toh imbas positifnya, kondisi finansial Anda bisa dijaga berkat konsumsi bahan bakar yang efisien. Berikut kami sarikan langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga mobil tetap ekonomis dalam mengolah energi.

 

1. Jaga Kondisi Mesin

Baik buruknya performa mesin ditentukan oleh kondisi mesin itu sendiri. Mesin yang selalu telat melakukan perawatan berkala, sudah pasti akan mengalami penurunan performa. Karenanya pabrikan pun mewajibkan pengguna kendaraannya untuk disiplin melakukan perawatan berkala sesuai jadwal jika ingin garansi mesinnya tak hangus.

Dengan selalu menjaga performa mesin, maka kondisi mesin akan selalu berada dalam level prima untuk menghasilkan tenaga. Termasuk dengan unsur efisiensi, jika mesin dalam performa terbaiknya, pasti konsumsi bahan bakarnya juga hemat.

Kembalikan juga mobil Anda ke kondisi standar. Hal ini untuk menghindari beban kerja mesin berlebih akibat naiknya performa yang tak mengedepankan efisiensi bahan bakar.

 

2. Tekanan Angin Ban

Roda sebagai penyalur tenaga untuk mencipta momentum gerak memiliki komponen ban sebagai pembungkusnya. Jika tekanan angin di dalam ban terjaga, maka kemampuan roda untuk bergulir pun semakin baik. Saat roda mudah bergulir atau hambatan gulirnya (rolling resistance) nya rendah, momentum gerak pun mudah tercipta dan bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan tenaga bisa diminimalisir.

Ban dengan angin sebagai material pengisinya memang berpotensi berubah tekanan ketika terjadi perubahan suhu di sekitar mobil. Karenanya tak ada salahnya Anda aktif mengecek kondisi tekanan angin pada ban. Ada baiknya juga Anda menggunakan jenis angin nitrogen yang lebih stabil terhadap perubahan suhu.

 

3. Tinggalkan Barang Berlebih

Coba tengok seluruh isi kabin hingga bagasi. Apakah ada barang yang tak diperlukan hari ini? Lebih baik tinggalkan barang yang tak diperlukan. Semakin berat bobot yang harus ditopang mobil, maka bahan bakar yang diperlukan untuk perjalanan juga akan semakin banyak.

Cukup membawa peralatan dasar yang sudah disiapkan pabrikan pada mobil saja, misalnya, dongkrak, kunci-kunci, kabel jumpstart, dan lap. Cooling box, tenda, kursi atau kasur lipat dan barang lain yang hanya digunakan kala liburan lebih baik ditinggal saja di rumah.

 

Tanggalkan juga pernak-pernik asesoris yang justru merusak aerodinamika dan hanya menjadi beban bagi mobil seperti rear spoiler, body kit, roofrack, roofbox. Perubahan bobot 50 kilogram saja dapat berimbas pada efisiensi.

 

4. Manajemen Perjalanan

Saat ini sudah banyak cara membaca traffic atau kondisi lalu-lintas jalan. Baik itu dengan aplikasi peta digital, live streaming lalu-lintas, siaran TV atau radio, hingga social media, menawarkan banyak informasi yang dapat memberikan panduan jalur terlengang.

Manfaatkan informasi ini untuk menemukan jalur dengan traffic yang paling ringan agar Anda tak perlu terjebak di kemacetan. Saat berada dalam kondisi macet dengan kecepatan rata-rata 15 km/jam, konsumsi bahan bakar jauh lebih tinggi dibanding ketika cruising pada kecepatan 50 km/jam. Perbedaannya bisa 15-40%.

 

Dengan mengatur rencana perjalanan, Anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk menuju tempat tujuan tanpa perlu membuang bahan bakar sia-sia.

 

5. Air Conditioner (AC)

AC memanfaatkan tenaga yang dihasilkan mesin untuk menggerakkan kompresornya. Bahkan, di mobil bermesin kecil, 1.200 cc ke bawah, nyala-matinya AC, sangat berpengaruh terhadap efisiensi (tergantung besar-kecilnya kompresor yang digunakan). Memang, kami tak menganjurkan untuk mematikan AC saat melakukan perjalanan, karena mengurangi kenyamanan, namun ada baiknya jaga performa perangkat AC, agar tak menjadi beban berlebih bagi mesin.

Cara merawatnya adalah dengan perlakuan pada AC ketika menyala-matikan kendaraan. Pastikan AC sudah dalam kondisi mati sebelum mematikan mobil. Jangan pula memforsir kinerja AC saat mobil baru dinyalakan, hal ini untuk menghindari menurunnya kinerja komponen AC. Ketika AC dalam kondisi baik, maka beban mesin tak akan lebih dari kondisi normal dan efisiensi pun terjaga.

 

6. Jendela

Bukan, kami bukan meminta Anda untuk menanggalkan jendela. Namun, tutuplah jendela dengan baik. Ketika Anda mengendarai mobil dengan kondisi jendela terbuka, aerodinamika mobil akan berubah. Hambatan angin pun naik dan membuat mesin harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membuat mobil berhasil menembusnya.

 

7. Pijak Gas Dengan Lembut

Ini mungkin adalah kunci dari menjaga efisiensi. Perlakukanlah pedal gas selembut mungkin. Ingat, bukan pelan, namun lembut. Artinya Anda perlu mengenal karakter mesin dan responnya terhadap pedal. Berikan pijakkan yang sesuai dengan kebutuhan mobil, karena setiap pijakkan pada pedal gas berarti ada bahan bakar uang diolah. Pijak seperlunya hingga putaran mesin dirasa cukup untuk menggerakkan mobil.

Mayoritas mobil memang saat ini sudah mengadopsi sistem penyaluran respon akselerator (pedal gas) ke mesin melalui kabel listrik bukan kawat baja (drive by wire). Tujuannya adalah agar respon mesin menyambut pijakan gas lebih baik dan menjaga efisiensi agar mobil tak perlu mengeluarkan tenaga yang tak perlu ketika kaki menginjak gas terlalu dalam.

 

8. Pindahkan Gigi Secara Gradual

Pada mobil bertransmisi manual, perpindahan gigi pada transmisi menentukan berapa banyak tenaga yang bisa mengalir dengan putaran mesin yang diberikan. Pindahkan gigi secara gradual atau bertahap. Artinya, lakukan perpindahan pada RPM yang tepat di setiap posisi gigi.

Berapa tepatnya putaran, tergantung pada kapasitas mesin Anda dan berapa rasio gigi yang digunakan. Rata-rata, perpindahan gigi yang efisien dilakukan pada level 2.000-3.000 RPM. Ini tentu untuk mesin berbahan bakar bensin. Jika mobil Anda bermesin diesel, putaran yang dibutuhkan lebih sedikit karena torsi mesin diesel lebih cepat memuncak. Biasanya perpindahan gigi di mesin diesel bisa dilakukan pada putaran 1.300-1.800 RPM.

 

9. Cruising/Coasting

Ketika mobil ‘melaju’ atau cruising artinya kecepatan mobil berada dalam kondisi yang konstan. Jika mobil berada dalam kondisi cruising, putaran mesin pun akan terjaga dalam satu frekuensi. Dalam kondisi ini, mesin akan efisien mengolah bahan bakar. Malahan, jika mobil Anda memiliki fitur cruise control, aktifkan sesuai dengan kondisi jalan (misalnya jalan lurus yang landai).

Coasting adalah memanfaatkan momentum gerak yang ada untuk membuat mobil tetap melaju. Efek ini bisa didapat ketika jalan menurun ataupun ketika terjadi deselerasi. Anda bisa menerapkannya dengan menurunkan kecepatan perlahan dari jauh. Ketika terjadi deselerasi, tak ada pembakaran yang terjadi, nah pada momen mobil sedang bergerak, artinya Anda mendapat bonus jarak tanpa perlu mengolah bahan bakar.

 

10. Fitur Eco

Kecanggihan teknologi yang dihadiahkan para pabrikan pada mobilnya, harus kita sambut dan manfaatkan dengan baik. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan adalah fitur Eco. Baik itu Eco indicator, maupun Eco Mode.

Untuk Eco Indicator, rata-rata mobil yang sudah memiliki Multi Information Display, memilikinya. Bentuknya bisa perhitungan konsumsi bahan bakar, maupun indikator kehematan. Manfaatkan fitur ini untuk menentukan gaya mengemudi yang sesuai agar konsumsi bahan bakar tetap hemat.

 

Fitur yang lebih canggih adalah Eco Mode. Ada beberapa teknik yang digunakan pabrikan untuk membuat mobil memiliki mode berkendara yang ekonomis. Baik itu sekadar menentukan respon akselerator maupun hingga mengubah titik perpindahan gigi pada transmisi otomatik. Dengan menyalakan fitur ini, efisiensi mobil akan dijaga oleh komputer mobil (ECU).

 

Source : carbay.co.id

Kembali